Skip to content

Desa Adat Padangtegal – Ubud

Angresangsya Mukyaning Dharma

Menu
  • Welcome
  • About Padangtegal
    • About Us
    • History
    • Religion & Spiritual
    • Organization
    • Business
      • Mandala Suci Wenara Wana
      • LPD
      • Rumah Kompos
      • Bali Forest School
  • Photo Gallery
  • Events
  • Contact Us
  • Links
Menu

Bali Forest School

Bali Forest School: Menumbuhkan Generasi Bijak dari Alam Padangtegal

Di bawah rindangnya pepohonan hutan suci Mandala Suci Wenara Wana, ada suara tawa anak-anak yang belajar tanpa batas dinding dan papan tulis — itulah Bali Forest School, sebuah sekolah alam yang lahir dari semangat Desa Padangtegal untuk menciptakan pendidikan yang selaras dengan alam, budaya, dan nilai kehidupan.


Sekolah dari Alam, untuk Alam

Bali Forest School berdiri dengan filosofi sederhana namun mendalam:

“Anak-anak tidak hanya perlu belajar tentang dunia, tetapi juga dari dunia.”

Di sekolah ini, pelajaran tidak hanya berasal dari buku, tetapi juga dari tanah, air, udara, dan pepohonan.
Setiap hari, para siswa belajar langsung di tengah alam — menanam pohon, mengamati perilaku monyet di hutan, mempelajari siklus air, hingga memahami filosofi lokal seperti Tri Hita Karana.

Sekolah ini bekerja sama erat dengan pengelola Mandala Suci Wenara Wana, Rumah Kompos Padangtegal, dan masyarakat desa untuk menjadikan lingkungan sekitar sebagai laboratorium hidup bagi pembelajaran yang bermakna.


Pendidikan Berbasis Nilai Lokal dan Global

Bali Forest School bukan sekadar sekolah alternatif; ia adalah jembatan antara kearifan lokal dan pendidikan global.
Kurikulum dirancang agar anak-anak — baik dari keluarga lokal maupun ekspatriat yang tinggal di Ubud — belajar berpikir kritis dan kreatif, tanpa kehilangan akar budaya Bali.

Nilai-nilai inti yang diajarkan mencakup:

  • Kesadaran ekologis: anak-anak belajar memilah sampah, mengolah kompos, dan menanam pohon bersama Rumah Kompos.
  • Kebijaksanaan budaya: pelajaran tentang upacara adat, simbol-simbol pura, dan filosofi hidup orang Bali.
  • Keterampilan hidup: memasak, berkebun, berkreasi dari bahan alami, dan bekerja sama dalam komunitas.
  • Empati dan kepemimpinan: membangun rasa tanggung jawab sosial sejak dini.

Dengan pendekatan ini, Bali Forest School menumbuhkan anak-anak yang cerdas secara intelektual, spiritual, dan emosional — generasi yang tidak hanya mencari kesuksesan pribadi, tetapi juga ingin memberi makna bagi dunia.


Kolaborasi Desa dan Dunia

Salah satu kekuatan Bali Forest School adalah sinerginya dengan komunitas Desa Padangtegal.
Warga lokal terlibat sebagai pengajar tamu, pemandu budaya, dan mentor kehidupan.
Sementara itu, sekolah juga membuka ruang kolaborasi bagi pendidik dan relawan dari berbagai negara, menciptakan ruang belajar lintas budaya yang hidup dan dinamis.

Dari kegiatan berkebun bersama petani, mengenal tanaman obat tradisional, hingga berkunjung ke LPD dan Rumah Kompos — setiap aktivitas menjadi jembatan antara ilmu modern dan kearifan lokal.


Menjadi Inspirasi Pendidikan Berkelanjutan

Bali Forest School bukan hanya tempat belajar anak-anak, tetapi juga ruang refleksi bagi orang dewasa.
Banyak guru, peneliti, dan pegiat lingkungan datang ke sini untuk melihat bagaimana sebuah desa adat di Bali mampu mengintegrasikan pendidikan, spiritualitas, dan keberlanjutan dalam satu ekosistem yang hidup.

Sekolah ini juga mendukung program konservasi Mandala Suci Wenara Wana dengan kegiatan sukarela seperti penanaman pohon, kampanye anti-sampah plastik, dan pendidikan lingkungan untuk wisatawan muda.


Kesimpulan: Desa yang Menumbuhkan Masa Depan

Dari hutan yang suci hingga sekolah yang terbuka, dari lembaga keuangan adat hingga rumah kompos, Padangtegal adalah bukti hidup bahwa pembangunan sejati dimulai dari akar.
Semua lembaga di desa ini — Mandala Suci Wenara Wana, LPD Padangtegal, Rumah Kompos, dan Bali Forest School — saling terhubung dalam satu ekosistem yang menumbuhkan kehidupan.

Bali Forest School menanamkan keyakinan bahwa masa depan bukanlah sesuatu yang ditunggu, melainkan sesuatu yang ditumbuhkan — dengan tangan, hati, dan cinta terhadap alam.

Recent Posts

  • EED NGUNYA KUNINGAN
  • Selamat Galungan dan Kuningan
  • NYENUK
  • Upacara Bangun Ayu & Mekebat Daun
  • Ilen-ilen

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025

Categories

  • Ceremony
  • Community
  • News