Padangtegal Sukra Pon Kulantir Jumat, 3 Oktober 2025
Karya Padudusan Agung, Nubung Padagingan, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini
https://www.youtube.com/watch?v=h_n4JwzzSh0

Tawur
Dalam sistem upacara Bali, tawur merupakan persembahan suci (yadnya) berupa sesajen dan unsur sembah kepada Ida Hyang dan para dewa-dewa agar keselamatan, keseimbangan, dan penyucian tercapai. Melalui tawur, manusia menyatakan kerendahan hati dan permohonan agar alam dan manusia tetap selaras.
Bumi Sudha
“Bumi Sudha” berarti “menyucikan bumi” atau “memurnikan alam tempat tinggal manusia.” Dalam konteks ritual ini, Mabumi Sudha mengandung maksud agar tanah, unsur alam—seperti air, udara, tanaman—masih dalam keadaan bersih kosmis, tidak tercemar energi negatif. Upacara ini seringkali diiringi doa pembersihan ekosistem spiritual dan fisik lingkungan desa.
Padanan
Padanan secara harfiah bisa berarti “penyejajaran,” “penyelarasan,” atau “penyamaan” dalam konteks susila (etika) antar manusia atau antara masyarakat dengan alam dan leluhur. Dalam upacara ini, Padanan berfungsi untuk menyelaraskan kembali hubungan sosial, moral, dan spiritual antar warga, agar tidak terjadi ketidakadilan, konflik batin, maupun disharmoni antar individu dalam desa adat.
Ketiga unsur ini—Tawur, Mabumi Sudha & Padanan—secara bersama-sama bertujuan menjaga keseimbangan kosmis (tri hita karana), yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.























































